Rabu, 29 April 2015

Pandangan Tentang Ti BK

Di era yang sudah modern ini Konseling sudah tidak diwajibkan untuk face to face. kini teknologi sudah dapat digunakan untuk kegiatan-kegiatan dalam bimbingan dan konseling. Untuk itu koselor wajib untuk mengetahui perkembangan teknologi dan tidak kudet.
Berikut adalah Pendapat Konselor-konselor di Indonesia Mengenai TI BK :

Menurut Ibu Varida Uliya Ulfa,
TI BK sangat membantu dalam mengerjakan segala administrasi di Bimbingan dan Konseling, sehingga dalam menangani konseli tidak terbengkalai. Namun jika digunakan dalam proses konseling, menurut saya belum tepat.

Menurut Ibu Elya Fariyati,
TI BK di SMP bermanfaat untuk media berkomunikasi dengan konseli selain dengan tatap muka. Teknologi informasi juga beruna untuk menambah wawasan  atau ilmu pengetahuan mengenai isu-isu terbaru yang berkenaan dengan perkembangan siswa di luar maupun di dalam sekolah sehingga dapat membantu dalam proses pemecahan masalah yang dialami konseli.



Menurut Ibu PurbaNiasita,
manfaat tekonologi informasi sangat diperlukan atau penting. terutama untuk menganalisis data, seperti sosiometri dan lain-lain. teknologi informasi biasanya juga digunakan saat konselor memberikan bimbingan klasikal yaitu dengan menggunakan power point.

Selasa, 28 April 2015

Kumpulan Gambar dan Animasi

Berikut adalah kumpulan gambar dan animasi.

Gambar :








Animasi :








Download Gambar :
gambar_1
gambar_2
gambar_3

Download Animasi :
animasi_1
animasi_2
animasi_3
animasi_4

Instrumen PKG BK

berikut adalah contoh pengerjaan administrasi di  bidang bimbingan dan konseling

Download :
instrumen-pkg-bk-feb-2014

sumber :

http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:lsHNQzJ4kG8J:https://suaidinmath.files.wordpress.com/2014/12/instrumen-dan-rubrik-pk-guru-bk.xls+&cd=1&hl=en&ct=clnk&gl=id

Ebook David Kolb

berikut adalah kumpulan ebook dari David Kolb

Download Ebook :
experiential-learning-theory
Kolbslringscyklus
teori_david_kolb_terjemahan
buku-kolb

Senin, 27 April 2015

data kunjungan siswa ke ruang bk (excel)

berikut adalah contoh dari pengolahan data kunjungan siswa ke ruang bk dalam bentuk excel dengan menggunkan rumus vlookup dan hlookup.

download :
data_kunjungan_siswa

Mekanisme Perilaku Menurut Kognitif


MEKANISME PERILAKU
MENURUT KOGNITIF





MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Dasar-dasar Pemahaman Perilaku







Oleh
Dewi Maharani Widyafani Putri
(140111603152)
Moch Aulia Fajar Rifqi
(140111605048)
Tri Anisa Mufidatul Khoir
(140111603949)



















UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
September 2014
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
              Pada dasarnya perilaku individu satu dengan yang lainnya berbeda.Tergantung dengan pemikiran  danhal-hal yang bias memotivasi individu tersebut apakah akan berperilaku negative atau positif. Perilaku individu dapat mempengaruhi individu itu sendiri, dan perilaku juga berpengaruh pada lingkungan. Demikian pula lingkungan dapat mempengaruhi individu. Maka dari itu dalam perspektif psikologi, perilaku manusia (human behavior) dipandang sebagai reaksi yang dapat bersifat sederhana maupun bersifat kompleks (Bandura, 1977; Azwar, 2003).
Perilaku manusia juga dipengaruhi oleh dua jenis pikiran manusia, yaitu pikiran sadar (Conscious Mind) dan pikiran bawah sadar (Sub Conscious Mind). Sekitar 88% dipengaruhi oleh pikiran awah sadarnya dan sekitar 12%-nya dipengaruhi oleh pikiran sadar.
Oleh karena itu sangat dibutuhkannya kontrol dari lingkungan supaya individu tersebut tidak berperilaku negatif. Dalam hal ini lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah yang berperan penting dalam mengatur tigkah laku invidu. Namun dari diri individu pun ikut berperan aktif untuk menentukan perilaku yang pantas diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.







1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa yang di maksud dengan perilaku ?
2.      Apa yang di maskud dengan perkembangan kognitif menurut Piaget ?
3.       Apa yang dimaksud dengan tahap-tahap perkembangan kognitif menurut Piaget ?

1.3  Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui yang di maksud dengan perilaku.
2.      Untuk mengetahui yang di maksud dengan dengan perkembangan kognitif menurut Piaget.
3.      Untuk mengetahui mekanisme teori tahap-tahap perkembangan kognitif menurut Piaget
.













BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perilaku
             Perilaku adalah sinonim dari aktivitas, aksi, kinerja, respons, atau reaksi. Dengan kata lain, perilaku adalah segala sesuatu yang dilakukan dan dikatakan oleh manusia.
            Terdapat dua kelompok besar perilaku , yaitu perilaku yang tampak atau dapat diobservasi (overt, observable) dan yang tidak tampak, tersembunyi, atau tidak dapat diobservasi (covert, not directly observable). Perilaku yang nampak, adalah perilaku yang dapat diamati oleh orang lain.
Contoh : berbicara, berjalan, lari, menangis, melempar bola, berteriak, dsb. Sedangkan perilaku yang tidak dapat diamati secara langsung oleh orang lain.
Contoh : berfikir dan merasakan.
Secara umum yang dapat dikatakan perilaku adalah apa yang dilakukan dan dikatakan seseorang. Perilaku dapat memiliki satu atau lebih dimensi yang dapat diukur yaitu frekuensi, durasi, dan atau intensitasnya. Suatu perilaku dapat diamati, digambarkan, dicatat/direkam, diukur oleh orang lain atau pelaku itu sendiri. Setiap perilaku mempunyai dampak atau pengaruh pada lingkungan.











2.2 Perkembangan Kognitif Menurut Piaget
              Jean Piaget merupakan salah seorang tokoh psikologi kelahiran Swiss yang berjasa menemukan model yang mendeskripsikan bagaimana manusia bertindak untuk memaknai dunianya dengan mengumpulkan dan mengorganisasi informasi. Ide-ide Piaget tentang perkembangan pikiran banyak mempengaruhi teori-teori perkembangan kontemporer.
Ide-Ide Dasar Teori Piaget 
              Piaget melakukan serangkaian wawancara dan pengamatan yang saksama terhadap anaknya. Piaget menemukan beberapa konsep dan prinsip tentang sifat-sifat perkembangan kognitif anak, diantaranya :
1.        Anak adalah pembelajar yang aktif, maksudnya adalah anak secara alami memiliki rasa ingin tahu yang tinggi tentang dunia mereka dan secara aktif berusaha mencari untuk informasi untuk membantu mereka memahami dan menyadari tentang realitas dunia. Dalam memahami dunia mereka secara aktif, anak-anak menggunakan apa yang disebut oleh piaget dengan “schema” (skema), yaitu konsep atau kerangka yang terdapat dalam pikiran anak yang mereka gunakan untuk mengorganisasikan dan menginterpretasikan informasi.

Contoh : Anak kecil terkadang menganggap orang asing yang memberi mereka permen adalah orang baik. Namun ketika orangtuanya menanamkan pemikiran “Jangan mau kalau di ajak sama orang asing” sehingga mereka mulai menyadari bahwa tidak semua orang asing yang memberinya permen itu adalah orang baik.

2.        Anak mengorganisasi apa yang mereka pelajari dari pengalaman, maksudnya adalah anak-anak tidak hanya mengumpulkan apa-apa yang mereka pelajari dari berbagai fakta-fakta yang terpisah menjadi suatu kesatuan. Anak secara gradual atau sedikit demi sedikit membangun suatu pandangan menyeluruh tentang bagaimana dunia bergerak.

Contoh : Dengan mengamati bahwa makanan, minuman atau objek-objek yang lain selalu jatuh apabila mereka melepaskannya dari genggamannya, dengan demikian anak mulai membangun pemahaman awal tentang gravitasi.

3.    Anak menyesuaikan diri dengan lingkungan, dalam menggunakan dan mengadaptasi skema mereka, terdapat dua proses bertanggung jawab yaitu asimilasi dan akomodasi. Asimilasi akan terjadi ketika seorang anak memasukkan pengetahuan baru ke dalam pengetahuan yang sudah ada,  yakni anak mengasimilasikan lingkungan ke dalam suatu skema. Sedangkan akomodasi terjadi ketika anak menyesuaikan diri pada informasi baru, yakni anak menyesuiakan skema mereka dengan lingkungannya.
Contoh :
·         Asimilasi : Ketika seorang anak kecil berusia 6 tahun di tunjukkan bentuk segitiga sama kaki, dan kemudian di tunjukkan bentuk segitiga lain yaitu segitiga siku-siku. Maka akan terjadi asimilasi jika seorang anak itu menjawab atau mengggap bahwa segitiga yang di perlihatkan (segitiga siku-siku) itu adalah segitiga sama kaki. 

·         Akomodasi : Ketika seorang anak kecil berusia 6 tahun di tunjukkan bentuk segitiga sama kaki, dan kemudian di tunjukkan bentuk segitiga lain yaitu segitiga siku-siku dengan memberi informasi kepada anak tersebut bahwa segitiga tersebut adalah segitiga siku-siku. Jika ketika di tunjukkan segitiga siku-siku kembali, dan seorang anak itu dapat menjawab bahwa itu adalah segitiga siku-siku maka itu merupakan bentuk akomodasi anak tersebut.

4.        Proses ekulibrasi menunjukkan adanya peningkatan ke arah bentuk-bentuk pemikiran yang lebih komplek. Menurut Piaget, melalui proses penyesuaian-penyesuian dan akomodasi sistem kognisi seseorang akan berkembang, sehingga terkadang mencapai keadaan equilibrium, yakni keadaan seimbang antara struktur kognisinya dan pengalaman di lingkungan. Sebagai anak yang sedang bertumbuh, terkadang mereka berhadapan dengan situasi yang tidak dapat dijelaskan secara rinci tentang dunia dalam terminologi yang dipahaminya.
Kondisi tersebut akan menimbulkan konflik kognitif atau dis-equlibrium, yaitu semacam ketidaknyamanan mental yang mendorong untuk mencoba membuat pemahaman tentang apa yang mereka saksikan. Dengan melakukan penggantian, mengorganisasika kembali atau mengintegrasikan secara baik skema-skema mereka (melalui akomodasi), anak-anak akhirnya mampu memecahkan konflik, mampu memahami kejadian-kejadianyang sebelumnya membingungkan, serta kembali mendapatkan keseimbangan pemikiran.

Contoh : Ketika anak terbiasa selalu berada dekat dengan lingkungan keluarga, ketika mereka tumbuh menjadi remaja dan merasakan jatuh cinta dengan lawan jenisnya serta merasakan gejala-gejala dari jatuh cinta itu sendiri, mereka akan kebingungan karena selama ini mereka menganggap bahwa cinta itu berasal dari keluarga. Namun sedikit demi sedikit mereka mulai berfikir tentang apa itu jatuh cinta dan akhirnya tentang gelaja yang selama ini mereka alami.    

    
2.3  Tahap-Tahap Perkembangan Kognitif Menurut Piaget
              Pada teori kognitif perilaku-perilaku di tekankan pada aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir. Maka pada umumnya yang bersangkutan akan memilih alternatif  perilaku yang akan mendapat manfaat yang sebesar-besarnya bagi yang bersangkutan. Dengan kemampuan memilih ini berarti faktor berpikir berperan dalam mementukan pilihannya. Dengan kemampuan berpikir seseorang akan dapat melihat apa yang telah terjadi sebagai bahan pertimbangannya di samping melihat apa yang dihadapi pada waktu sekarang dan juga dapat melihat ke depan apa yang akan terjadi dalam seseorang bertindak.


              Menurut Piaget teori belajar kognitif manusia selalu berkembang:
              Pada usia 0 – 2 tahun perilaku kognitif, bayi membawa pemahaman tentang dunia melalui pengoordinasian pengalaman-pengalaman sensorik dengan tindakan fisik yang biasa disebut dengan tahap sensorimotor.
              Pada usia 2 – 7 tahun, anak mulai mereprentasikan dunia dengan kata-kata dan gambar-gambar. Kata-kata dan gambar-gambar ini menunjukkan adanya peningkatan pemikiran simbolis dan melampaui hubungan informasi, indrawi dan tindakan fisik. Pada tahap ini sering di sebut dengan tahap Pra-Operasional. Contoh : anak-anak menggambarkan warna dengan apa yang pernah dia rasakan. ( melalui lidahnya). Warna merah diartikan sebagai warna stowberry.
              Pada usia 7 – 11 tahun, pada saat usia ini anak akan berfikir secara logis mengenai peristiwa-peristiwa yang konkret dan mangeklarifikasikan benda-benda ke dalam bentuk-bentuk yang berbeda. Yang biasa disebut konkretoperasioanal.                                                                  
Contoh : Ketika kita masih kecil, kita menganggap jika televisi bukan berasal dari tenaga listrik, tetapi berfikir jika ada orang di dalam televisi. Namun semakin bertambahnya usia, kita dapat berfikir dengan logis bahwa televisi di hidupkan dengan listrik dan menangkap gelombang-gelombang yang dapat memunculkan gambar serta suara.
              Pada usia 11 tahun sampai dewasa dalam tahap ini remaja akan berfikir lebih abstrak, logis dan lebih idialistik. Yang biasa disebut dengan Operasional formal.
Contoh :  Pada masa sekolah, kita sering di berikan tugas kelompok. Disanalah pemikiran kita akan berkembang, saat menjawab pertanyaan yang di berikan jawaban kita sudah mengkaitkan dengan teori-teori yang sudah ada.



BAB III
PENUTUP

2.4    Kesimpulan

Dari penjelasan yang telah dipaparkan dalam makalah ini, maka kami dapat menyimpulkan bahwa pada teori kognitif perilaku-perilaku di tekankan pada aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir. Sedangkan mekanisme perilaku kognitif menurut Piaget adalah bahwa perilaku kognitif manusia selalu berkembang. Piaget mengelompokkan perkembangan manusia dalam tingkatan-tingkatan usia, yaitu usia 0-2, 2-7, 7-11, 11-dewasa.

2.5  Saran
              Dengan disusunnya makalah ini diharapkan pembaca dapat lebih mehami pengertian perilaku, teori kognitif dan perilaku-perilaku yang terdapat dalam teori kognitif.
             
 
DAFTAR RUJUKAN

Desmita.2009.Psikologi Perkembangan Peserta Didik.Bandung:PT Remaja Rosdakarya.
Internet:


download versi power point :
perilaku_kognitif